--> BISNIS SAMPINGAN | Deskripsi Singkat Blog di Sini

BISNIS SAMPINGAN

Web ini membantu untuk manjadikan referensi bisnis Anda.

Tuesday, October 31, 2023

BIBIT SAWIT VARIETAS D X P YANGAMBI | HARVEST PALM

BIBIT SAWIT VARIETAS D X P YANGAMBI | HARVEST PALM

 


Tidak banyak varietas baek yang masih menjadi  perbincangan di media sosial. Salah satunya yang harus jadi sorotan adalah D x P Yangambi.

Varietas produksi Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan sudah dilepas sejak tahun 1985. Namun saat ini masih banyak pekebun yang mengharapkan jasa tanaman ini untuk bisa memberikan hasil yang menggembirakan.

Konon D x P Yangambi bisa menghasilkan tandan 13 per pohon dengan berat per tandan mencapai 16 kg. Sementara untuk produksi minyak bisa mencapai 7,5 ton/ha/tahun. Daya tarik lainnya varietas unggul ini sudah mulai berbuah pada usia tanaman 14 – 16 bulan, dengan umur mulai panen setelah 30 bulan.





Varietas ini bisa ditanam dengan kerapatan hingga 130 batang per ha. Kecepatan meninggi rata-rata 70 cm per tahun. Tumbuh baik pada daerah dengan tingkat curah hujan 1500 – 3000 mm per tahun, dengan ketinggian kurang dari 400 dpl.

Barangkali karena ketangguhannya di lapangan, dibuktikan dari pengalaman petani yang telah memelihara tanaman ini selama puluhan tahun, menjadikan D x P Yangambi diminati hingga saat ini.





Varietas DxP PPKS Yangambi


-Rerata jumlah tandan   13 tandan/pohon/thn
-Rerata berat tandan   16 kg/tandan
-potensi produksi
-tandan buah segar(TBS)    35 ton/ha/tahun
-Rendemen   26%
-Potensi CPO   7,5  ton/Ha/tahun
-Potensi PKOK   0,9 ton/Ha/tahun
-Potensi CPO+PKI(Palm Product)  8,8 ton/Ha/tahun
-lodine value   51,2
-Kandungan beta karoten   337 ppm
-Pertumbuhan meninggi   65 cm/tahun
-Panjang pelepah   6,1 m
-kerapatan tanam   130  pohon/Ha
-Umur panen   28-30 bulan
-Adaptasi pada daerah marjinal   Baik


Sumber : 

- https://www.youtube.com/watch?v=56SRBcQmPy8&t=11s






BIBIT SAWIT VARIETAS D X P PPKS 239 | HARVEST PALM

BIBIT SAWIT VARIETAS D X P PPKS 239 | HARVEST PALM

  




Adakah varietas yang menjadikan petani, swasta kaya raya? Ada.!!! yang sesaat lagi sudah bisa Anda dapatkan.

D x P PPKS 239 adalah varietas PPKS yang sangat sensasional. Pasalnya seluruh indikator performan sangat baik, mulai dari produktivitas hingga kandungan CPO (Crude Palm Oil) dan PKO(Palm Kernel Oil).




Bayangkan saja dalam TM 4-6 tahun varietas ini sudah bisa mendapatkan produksi hingga 30,5 ton/ha, melejit 32,6 ton/ha pada masa tanaman tahun 6 -9. Tanaman sudah mulai berbuah umur 2 tahun dengan potensi hasil mencapai 10 ton/ha/tahun. Data ini diperoleh dari hasil penanaman pada kebun yang perawatannya medium (tidak terlalu baik juga tidak terlalu buruk). Bisa dibayangkan jika varietas ini ditanam di perkebunan dengan perawatan intensif.

Namun Anda akan semakin terkejut setelah melihat hasil produksi CPO dan PKO nya. Varietas ini dirakit bertujuan tidak hanya untuk mendapakan CPO yang tinggi juga PKO. Pasalnya PKO memiliki harga yang lebih tinggi di pasaran. Hebatnya varietas ini bisa menghasilkan Mampu produksi CPO hingga 8,4 ton/ha/tahun dan PKO hingga 0,7 – 1 ton/ha/tahun





Sehingga varietas ini cukup menguntungkan bagi industri pengolahan TBS karena produksi minyaknya cukup tinggi. Disamping itu ketebalan cangkan juga lebih besar dari varietas D x P PPKS 540 yang sudah dikenal penghasil CPO yang cukup tinggi, yang kemudian digunakan sebagai bahan bakar di pabrik.

Hal yang cukup unik lainnya dari varietas ini, pada karnelnya ada yang memiliki 2 atau tiga ruang (lihat gambar di bawah). Menariknya masing-masing ruang memiliki embrio tersendiri atau dapat menumbuhkan tunas tersendiri. Barangkali ini adalah salah satu keanehan yang tidak dijumpai pada varietas lainnya yang ada di Indonesia.





Untuk penanaman, varietas ini diajurkan ditanam dengan kerapatan 136 pohon per ha. Mengenai ketahanan terhadap organisme dan cekapan lingkungan, selama pengujian di lapanga yang dilakukan oleh PPKS ternyata tidak ditemui outbreak serangan hama dan penyakit. Serta tidak ditemukan gejala kerusakan akibat cekaman lingkungan.

D x P PPKS 239, merupakan varietas unggul teranyar dari PPKS dan disebuat generasi kedua. Varietas ini baru saja dinyatakan lulus pada sidang pelepasan varietas pada 23 April 2010 yang lalu. Rencananya akan mulai dipasarkan pada pertengahan tahun 2011 dengan target produksi 1.000.000 kecambah.

Benih ini dapat dipesan di Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan, mengikuti ketentuan pemesanan yang berlalu. Ingin bangun kebun? Masa sih tidak tergona mencoba varietas sensional ini?


Sumber : 

- http://benihperkebunan.com/index.php/benih-unggul/45-varietas-sawit-d-x-p-ppks-239-high-cpo-high-pko
- https://www.youtube.com/watch?v=6fW-iK2DPe8




Thursday, May 4, 2023

APLIKASI PUPUK BORON (BORATE) PADA KELAPA SAWIT TM

APLIKASI PUPUK BORON (BORATE) PADA KELAPA SAWIT TM



Kelapa sawit adalah tanaman tahunan yang membutukan pupuk karena unsur hara yang ada tersedia di dalam tanah sudah berkurang akibat pertumbuhan tanaman, produksi tandan buah segar, erosi akibat hujan dan juga ada pupuk yang menguap ke udara karena efek cuaca dan yang terakhir adalah akibat dari gulma. Kelapa Sawit memerlukan makanan berupa unsur hara, baik itu bisa diproduksi di alam ataupun dengan pemupukan. Dengan memberikan pupuk, maka kandungan unsur hara tanah akan mudah dihitung.

Agar tanaman sawit lebih subur dan produktif  dalam menghasilkan buah sawit. Maka selayaknya diberikan pupuk dengan cara pemupukan yang baik dan benar, cara pemupukan kelapa sawit tidak boleh sembarangan karena dapat merugikan tanaman sawit itu sendiri maupun materil dari petani.

Berikut ini Gejala Kekurangan Unsur Boron Pada Kelapa Sawit di Gambut - Fish Bone Leaf /Daun Duri Ikan




Dalam Pemupukan Kelapa Sawit yang baik dan benar bisa dilakukan dengan 5 (lima) T yaitu :

1. Tepat Jenis

Tepat jenis berarti pupuk yang di berikan harus tepat jenisnya. Tanaman kelapa sawit membutuhkan 5 jenis pupuk yaitu Urea/Za, MOP/KCL, Dolomite/Kieserite, TSP/SP/RP dan terakhir adalah Borate. Kelima jenis pupuk ini harus di berikan pada tanaman kelapa sawit lengkap setiap tahunnya baru dikatakan tepat jenis.

2. Tepat Dosis

Tepat dosis adalah dosis yang di berikan kepada tanaman kelapa sawit sesuai dengan kebutuhannya sesuai dengan umur tanaman kelapa sawit tersebut. Jangan sampai kelebihan dosis yang bisa menyebabkan kerugian secara pertumbuhan dan materi.

3. Tepat Tempat

Tempat yang baik untuk menabur pupuk kelapa sawit adalah piringan dan gawangan dengan syarat piringan atau gawangan dalam kondisi yang bersih dari gulma agar tidak terjadi persaingan penggunaan pupuk.

4. Tepat Cara

Tepat cara berarti pupuk yang di berikan pada tanaman kelapa sawit harus sesuai dengan cara yang benar. Cara yang benar adalah dengan di tabur secar merata tidak boleh menggumpal.

5. Tepat Waktu

Waktu juga sangat menentukan efektifitas pemupukan tanaman kelapa sawit. Jangan sampai Anda tidak tepat waktu dalam pemupukan karena itu bisa mengakibatkan kelapa sawit Anda tidak berkembang secara sempurna. Pastikan Anda memupuk tepat waktu dan tepat musim sehingga tidak mengganggu pertumbuhan kelapa sawit Anda.


Dari beberapa pupuk yang wajib bagi kelapa sawit, pupuk Boron merupakan yang paling sedikit penggunaaannya (Mikro) tetapi sangat besar pengaruhnya terhadap produksi dari kelapa sawit itu sendiri.


Kegunaan Boron Untuk Tanaman :

  1. Mampu mengembangkan pertumbuhan dan juga produktivitas sebuah tanaman.
  2. Menambah daya kerja dari populasi ataupun juga aktivitas dari mikroorganisme yang terdapat dalam tanah.
  3. Ramah lingkungan dan mampu menjaga kondisi dari tanah, air dan juga menjaga dari setiap zat-zat berbahaya.
  4. Mampu menyuplai unsur boron yang penting bagi tumbuhan.


Aplikasi Boron pada Kelapa Sawit TM:

  1. Berikan boron pada tanaman kelapa sawit TM dengan dosis 50 gr sampai dengan 100 gr untuk masing-masing pohon , aplikasi dua kali setahun.
  2. Berikan pupuk boron pada jarak 30 sampai dengan 50 cm pada bagian pokok kelapa sawit.
  3. Teknik yang selanjutnya adalah pupuk di taburkan pada daerah yang memiliki akar rambut terbanyak yakni pinggiran pohon
  4. Pupuk harus di sebarkan atau di taburkan secara merata dan menyeluruh pada permukaan tanah yang masuk dalam piringan pohon.
  5. Pupuk yang di sebar haruslah remah atau gempur alias tidak menggumpal. Hal ini di lakukan agar unsur hara dalam pupuk bisa terserap dengan baik.
  6. Pemberian pupuknya pun dengan menaburkannya pada bagian ketiak pelepah daun.Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman yang rentan apabila kekurangan boron atau borate, sehingga berdampak pada rendahnya produktivitas tanaman. Karena itu, setidaknya setiap pohon kelapa sawit memerlukan 100 sampai 200 gram boron per tahun. Anda bisa memperhatikan ciri-ciri fisik dari pohon yang kekurangan boron atau borate. Menggunakan cara memupuk kelapa sawit dengan pupuk borate untuk memenuhi kebutuhan boron untuk pohon kelapa sawit. Salah satu ciri yang bisa menjadi indikasi kurangnya kandungan boron pada pohon kelapa sawit adalah batangnya kaku, daunnya menguning dan mengeriting, buah dan umbinya membusuk, serta kondisinya rapuh. Bahkan pada kondisi yang sangat buruk, pohon tidak akan menghasilkan buah sama sekali. 

Oleh: Sufre Vobeandri, SP. PPL Kecamatan Singingi

Sumber : 

Sunday, April 30, 2023

Mau Buka Franchise Mixue Ice Cream? Ini Modal dan Syaratnya

Mau Buka Franchise Mixue Ice Cream? Ini Modal dan Syaratnya



Sudah dengan belum tentang Mixue Ice Cream... ?? Ice Cream yang sempat Viral dan banyak di gandrungi. Masyarakat sempat ramai membicarakan gerai ice cream Mixue yang menjamur di Indonesia. Bahkan warganet bercanda menyebut Mixue sebagai "Malaikat Pencatat Ruko Kosong". Hal ini dikarenakan banyaknya gerai Mixue yang muncul seiring dengan produk Ice Cream dan Tea yang kian menjadi favorit.

Bisnis ini dirasa menjanjikan bagi sebagian mitra, Lantas bagaimana cara membuka gerai Mixue dan berapa kira-kira harga franchise Mixue? Namun sebelum itu, simak terlebih dahulu sejarah Mixue berikut ini


Sejarah Mixue Ice Cream & Tea

Mixue didirikan oleh Zhang Hongchao di distrik Zhengzhou, Provinsi Henan pada tahun 1997. Awalnya dari toko kecil di pinggir jalan, namun dalam 25 tahun Mixue telah merambah hampir di setiap jalan di Asia, termasuk Malaysia dan Indonesia.


Pada tahun 1999, Zhang tidak menyerah dengan kegagalannya hingga membuka gerai es kedua yang ia beri nama Mixue Bingchéng (Hanzi:) yang artinya adalah "istana es yang dibangun dengan salju yang manis".


Zhang berfokus pada produk es krim. Sejak tahun 2006 harga es krim semakin meningkat dan Zhang memformulasikan resep es krim agar dapat dijual dengan harga yang lebih terjangkau. Dari sanalah Mixue terus menjual es krim dan memulai bisnis waralaba dengan tetap mempertahankan harganya yang murah.


Kini Mixue telah memiliki lebih dari 10.000 kedai es krim di dalam dan di luar China, seperti di Vietnam, Singapura, Malaysia, dan tak ketinggalan Indonesia.


Sertifikasi Halal Mixue Ice Cream & Tea

Di Indonesia, Mixue menjadi sebuah brand yang sangat terkenal dengan produk andalannya yaitu ice cream & tea. Setelah melalui proses panjang, Mixue akhirnya mendapatkan sertifikasi halal dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) pada tanggal 16 Februari 2023.


Melalui instagram resminya, Mixue Indonesia memposting sertifikat halal dengan nomor ID00410001326911122 untuk PT Zhisheng Pacific Trading (Mixue) yang berlaku sampai 16 Februari 2027. Dari sertifikat tersebut dapat dipastikan bahwa produk-produk Mixue telah melalui proses pengawasan dan pemeriksaan ketat untuk memastikan bahan yang digunakan dan proses pembuatannya sesuai dengan syariah Islam.


Modal Buka Franchise Mixue

Buat kamu yang tertarik membuka franchise Mixue Ice Cream & Tea , kamu perlu menyiapkan modal sebesar Rp 700 juta hingga Rp 800 juta. Modal tersebut sudah mencakup biaya investasi awal hingga buka toko. Berikut ini rincian modal biaya franchise Mixue:


  1. Biaya deposit sebesar Rp 40 juta.
  2. Biaya manajemen sebesar Rp 18 - Rp 24 juta per tahun.
  3. Biaya survey sebesar Rp 2 juta
  4. Biaya mesin dan peralatan Rp 170 juta,
  5. Biaya bahan baku pertama Rp 100 juta.
  6. Biaya pelatihan Rp 3 juta
  7. Estimasi biaya habis Rp 200 juta hingga Rp 350 juta (tergantung daerah dan kondisi gerai).
  8. Biaya sewa ruko rata-rata di kisaran Rp 75 juta hingga Rp 150 juta.

Dengan omzet yang lumayan tinggi ini dapat diperkirakan dalam waktu 12 bulan sampai 18 bulan sudah bisa balik modal.


Syarat Buka Gerai Mixue Ice Cream & Tea

Berdasarkan laman resmi mixue.co ada beberapa persyaratan untuk membuka gerai Mixue. Berikut ini beberapa syarat awal yang diperlukan:


  1. Sediakan lokasi dan tempat operasional yang memadai
  2. Luas bangunan bersih minimal 25 meter persegi
  3. Lebar sisi minimal 3,8 meter
  4. Tinggi plafon terendah 2,7 meter
  5. Daya listrik 33.000 watt
  6. Sumber air yang memadai
  7. NPWP untuk kontrak kerjasama
  8. Untuk informasi lebih lanjut dapat mengunjungi mixueindonesia atau menghubungi kontak 0819-9360-6666


Cara Daftar Franchise Mixue

Setelah mengetahui modal dan syaratnya, kamu bisa langsung mendaftar. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendaftar franchise Mixue:


  1. Konsultasi terlebih dahulu dengan kemitraan melalui telepon atau WhatsApp ke nomor 0819-9360-6666
  2. Ajukan permohonan sebagai calon mitra
  3. Pihak Mixue akan melakukan evaluasi terkait gerai dan sebagainya
  4. Selanjutnya penandatangan kontrak yang telah disetujui antara pihak mitra dan Mixue
  5. Lalu, manajemen Mixue akan membantu proses dekorasi toko seperti gerai Mixue lainnya
  6. Terakhir, pihak mitra akan mendapatkan pelatihan teori dan praktik berkaitan dengan pengoperasian toko

Nah, itulah beberapa cara untuk membuka gerai atau franchise Mixue Ice Cream & Tea mulai dari sejarah, modal, hingga syaratnya. Semoga bermanfaat.


Sumber : https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6692250/mau-buka-franchise-mixue-ice-cream-ini-modal-dan-syaratnya

Friday, April 28, 2023

Apa Jenis Tanah yang Baik untuk Kelapa Sawit?

Apa Jenis Tanah yang Baik untuk Kelapa Sawit?

Kelapa sawit umumnya bisa tumbuh di beberapa jenis tanah, mulai dari latosol, podsolik, hidromorfik kelabu, regosol, andosol, hingga alluvial. Namun, kemampuan sawit berproduksi di setiap daerah akan berbeda sesuai dengan kualitas tanahnya. Umumnya, lahan yang dibutuhkan adalah yang relatif datar, dengan struktur lapisan yang cukup tebal, tidak mudah tergenang dan subur.

Secara umum, jenis-jenis dan karakteristik tanah yang baik untuk menanam kelapa sawit adalah sebagai berikut:


Tanah latosol

Tanah ini berwarna merah sampai kecoklatan sehingga masyarakat awam kemudian sering menyebutnya dengan tanah merah. Karakteristik utamanya merupakan tanah dalam, mudah menyerap air, memiliki kandungan bahan organik dengan level sedang, dan kadar pH mulai dari netral sampai asam.



Tipe latosol banyak ditemui di daerah-daerah seperti Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bali, Jawa, Sulawesi Utara dan Papua. Di luar tanaman kelapa sawit, area dengan latosol juga dikenal sangat baik untuk menanam tumbuhan semacam palawija, padi, karet, dan kopi.



Tanah alluvial

Jenis ini memiliki ciri-ciri yang mirip dengan tanah latosol. Hanya saja, tanah alluvial terbentuk dari hasil pengendapan material halus, misalnya dari aliran sungai. Oleh karena itu, tipe ini banyak ditemukan di daerah aliran sungai (DAS). Karakteristik utamanya adalah berwarna kelabu dengan struktur agak longgar (sedikit lepas-lepas).





Sementara untuk tingkat kesuburannya, tergantung dari material apa yang dibawa oleh aliran sungai. Jika yang “terbawa” adalah material bagus, maka akan meningkatkan kebaikan tanah. Untuk jenis ini, tanaman yang ideal untuk ditumbuhi adalah padi, palawija, buah-buahan, tembakau dan berbagai variasi tanaman palma juga, misalnya aren atau kelapa.


Tanah organosol

Tanah organosol merupakan jenis tanah yang terbentuk sebagai hasil dari proses pelapukan bahan organik. Karenanya, tidak heran jika organosol pun termasuk salah satu jenis tanah yang paling subur. Tanah organosol bisa dibagi menjadi dua menurut strukturnya seperti humus dan gambut.






Humus memiliki banyak sekali kekayaan unsur hara, sementara gambut sifatnya cenderung asam. Wilayah gambut biasanya kurang ideal untuk tanaman lain, namun untuk kelapa sawit, ia sangat cocok.

Itulah 3 jenis tanah yang baik untuk kelapa sawit. Di luar jenis-jenis di atas, perlu diingat bahwa tanah harus memiliki unsur-unsur penting sebagai syarat kesuburannya. Unsur-unsur penting tersebut yaitu nitrogen, fosfat, kalium, magnesium, Cu, Zn, Fe, boron dan hasil-hasil pelapukan kayu—termasuk fosil ratusan tahun yang mengandung sifat organik.


Spesifikasi kesuburan tanah setidaknya membutuhkan:

  • Kandungan oksigen sebanyak 25%
  • Kandungan air sebanyak 25%
  • Kandungan organik sebanyak 15%
  • Mineral-mineral (alami) tanah sebanyak 35%
Namun kesimpulannya, kandungan-kandungan ini harus seimbang di dalam tanah supaya ekosistem kelapa sawit tetap terjaga dengan baik.


Sumber : https://paktanidigital.com/artikel/jenis-tanah-baik-kelapa-sawit/#.ZEt1CHZBxPY


LANGKAH LANGKAH BUDIDAYA CABE KERITING

LANGKAH LANGKAH BUDIDAYA CABE KERITING

 Apakah kamu tertarik untuk melakukan budidaya cabe keriting? Jika ya, yuk jadiin artikel ini sebagai panduan kamu, PTD akan membagikan langkah-langkahnya.

Siapa yang tidak suka makanan pedas? Salah satu jenis bumbu yang menjadi bahan pokok untuk membuat berbagai makanan olahan bercita rasa pedas adalah cabai.

Oleh karena itu, tak heran jika prospek budidaya cabe keriting saat ini semakin banyak diminati.

Cabe sendiri memiliki beragam jenis. Cabe keriting termasuk kedalam jenis cabe yang memiliki cita rasa lebih pedas dibandingkan dengan cabe merah.

Jenis cabe ini sendiri sangat mudah ditanam pada iklim tropis sehingga bisa menjadi pilihan tepat bagi Anda yang ingin mulai bercocok tanam.


Langkah-Langkah Budidaya Cabe Keriting

Budidaya cabe keriting tidaklah sesulit yang dibayangkan, apalagi suhu tropis merupakan suhu yang tepat untuk pertumbuhannya.

Bagi Anda yang tertarilk untuk mulai membudidayakannya, ini dia langkah-langkah yang harus dilakukan:


Persiapan Sebelum Tanam

Agar cabe keriting yang akan dibudidayakan nantinya dapat menghasilkan hasil panen yang berkualitas, maka Anda harus melakukan berbagai persiapan terlebih dahulu, mulai dari pemilihan lokasi tanam, pemilihan jenis tanah, hingga persiapan alat dan bahan.




  • Lokasi yang tepat untuk menanam cabe kertiting yaitu pada ketinggian sekitar 2000 mdpl dan suhu lembab sekitar 16˚C -23˚C.
  • Usahakan juga untuk memilih jenis tanah ideal yang tidak terlalu lembab dan juga kering.


Pemilihan Bibit Berkualitas

Bibit cabe merah keriting biasanya bisa Anda beli langsung di toko-toko pertanian. Selain itu, Anda juga bisa mengumpulkan bibit sendiri langsung dari buah cabe yang sudah matang.
  • Pilih cabe yang sudah tua dan kering, lalu belah dan pisahkan bijinya. Setelah itu, rendam biji kedalam semangkuk air hangat dan biarkan hingga air mendingin.
  • Sambil menunggu, Anda bisa membuat media semai dari campuran tanah, kompos, dan arang sekam dengan perbandingan 2 : 1 : 1, lalu masukkan kedalam polybag.
  • Taburkan biji cabai yang sudah direndam pada media semai lalu tutupi permukaannya dengan tanah.
  • Letakkan polybag semai di tempat yang teduh dan terhindar dari sinar matahari langsung.
  • Untuk menjaga kelembaban, siram tanaman secara rutin. Anda juga bisa menutup bagian atas media semai dengan koran.
  • Tunas pada bibit biasanya akan mucul setelah 3 hari penanaman dan akan memiliki 3-4 helai daun ketika memasuki usia 23 hari tanam.




Pembuatan Media Tanam

Setelah bibit didapatkan, maka langkah selanjutnya yaitu mempersiapkan media tanam untuk pertumbuhannya. Jika Anda ingin memindahkan bibit ke lahan, ini dia beberapa langkah pembuatan media yang harus dilakukan:

  • Bersihkan lahan dari gulma dan rumput yang mengganggu. Setelah itu lakukan penggemburan dan pemupukan sehingga didapatkan tanah yang gembur dan juga subur. Jika tanah terlalu asam, Anda bisa menetralkannya dengan menaburkan kapur.
  • Buat bedengan pada lahan lalu tutupi dengan mulsa plastik agar terbebas dari hama. Pasang juga tiang pancang untuk menyangga tanaman.
  • Buat lubang tanam dengan kedalaman 5-10 cm dan diameter 25-30 cm.
  • Masukkan bibit cabe merah yang telah disiapkan kedalam lubang tanam lalu tutupi. Jangan lupa untuk memadatkannya.


Perawatan dan Pemanenan

Setelah proses penanaman selesai, maka langkah selanjutnya yaitu melakukan tindak perawatan dan pemanenan yang tepat. Agar cabe merah keriting dapat tumbuh subur, ada beberapa tips perawatan yang harus Anda lakukan, yaitu:

  • Untuk menjaga kondisi tanah tetap lembab, maka lakukan penyiraman secara rutin
  • Perhatikan volume air ketika melakukan penyiraman. Jangan menyiram air terlalu banyak karena bisa memciu pembusukan pada akar.
  • Lakukan pemupukan rutin setiap 2 minggu sekali menggunakan pupuk cair.
  • Cabe merah keriting sudah bisa dipanen ketika memasuki usia 75-85 hari dengan durasi pemanenan 2-5 hari sekali.
Itulah tadi beberapa langkah budidaya cabe keriting yang bisa dipraktekkan. Dengan perawatan yang tepat dan maksimal, maka hasil panen yang memuaskan tentu bisa didapatkan. Selamat bercocok tanam.


CARA MEMBUAT MEDIA TANAM ORGANIK

CARA MEMBUAT MEDIA TANAM ORGANIK

Media tanam adalah faktor esensial atau hal yang harus ada dalam kegiatan bercocok tanam. Selain harus ada, media tanam juga menjadi faktor keberhasilan kegiatan budidaya. Terdapat banyak media tanam termasuk air (hidroponik) dan udara (aeroponik).

Karena setiap tanaman memiliki syarat hidup yang berbeda-beda, maka dibutuhkan media tanam yang berbeda pula.

Artikel ini akan membahas mengenai media tanam yang umumnya digunakan dalam budidaya sayuran dalam polybag. Bahan media tanam tersebut dapat ditemukan dengan mudah dan pembuatannya dapat dilakukan sendiri.

Media tanam berfungsi untuk menyediakan tempat bagi akar tanaman untuk tumbuh dan berkembang, memberikan nutrisi bagi tanaman serta menopang tanaman.

Media tanam harus dapat menggantikan fungsi tanah bagi tanaman, terlebih lagi untuk tanaman dalam pot atau polybag.

Media tanam yang baik harus mempunyai sifat kimia, fisik, dan biologi yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Media tanam yang baik harus memiliki kriteria sebagai berikut:


  • Dapat menyimpan air, memiliki pondasi yang baik, memiliki aerasi (pertukaran udara) dan drainase (kemampuan menukarkan air) yang baik. Media tanam dapat mempertahankan kelembaban tanah, tapi dapat membuang air yang berlebih. Contoh media tanam yang baik adalah porous yang dapat mempertahankan kelembaban dan membuang kelebihan air, karena porous memiliki rongga kosong antar materialnya.
  • Mampu menopang tanaman dan menyediakan ruang tumbuh bagi akar. Sehingga media tanam harus gembur agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Namun media tanam harus cukup kuat untuk menopang tanaman sehingga tidak roboh.
  • Tidak berpotensi menimbulkan penyakit. Media tanam harus terbebas dari penyakit dan hama, karena dapat menyebabkan kematian tanaman. Meskipun demikian, media tanam tidak harus bebas dari mikroorganisme, karena banyak mikroorganisme yang bermanfaat bagi kesuburan tanah dan tanaman.
  • Media tanam menyediakan nutrisi bagi tanaman yang terdiri atas unsur hara makro dan mikro. Ketersediaan unsur hara dapat ditambahkan dengan pupuk atau berasal dari aktivitas mikroorganisme dari tanah/media tanam.




Bahan dan Cara Membuat Media Tanam Organik

Seperti yang sudah disebutkan diatas, artikel ini akan membahas mengenai media tanam yang umumnya digunakan dalam budidaya sayuran dalam polybag, berikut ini adalah bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan media tanam:

Bahan Utama (Tanah)

Lapisan tanah yang baik untuk dijadikan media tanam adalah bagian atas atau top soil.

Secara umum, terdapat jenis tanah lempung yang memiliki drainase kurang baik dan tanah berpasir yang kurang baik dalam menyimpan air, namun memiliki aerasi yang baik.

Media tanam yang baik harus bersifat gembur, tidak terlalu lempung dan tidak terlalu berpasir.





Humus atau Kompos

Kompos adalah bahan organik yang berasal dari sisa-sisa bahan organik yang mengurai. Bagi tanaman, kompos penyedia unsur hara.

Selain itu, dengan menambahkan kompos maka fisik tanah dan KTK (kapasitas tukar kation) akan diperbaiki. Secara umum, hampir semua kompos padat dapat digunakan menjadi media tanam.

Kompos yang belum matang memiliki potensi untuk menyebarkan penyakit, sehingga kompos yang digunakan sebaiknya kompos yang matang.

Selain kompos, Anda juga dapat menggunakan tanah humus sebagai bahan tambahan media tanam karena memiliki unsur hara yang tinggi.

Humus dapat didapatkan dengan mudah di daerah hutan atau di sekitar tanaman yang terdapat pakis-pakisan.

Sabut Kelapa atau Arang Sekam

Arang sekam dapat meningkatkan kapasitas porositas tanah. Dari pembakaran sekam padi yang tidak sempurna dapat menjadi arang sekam.

Arang sekam dapat mempengaruhi pergerakan partikel dalam tanah yang mempengaruhi pergerakan udara dan air sehingga berpengaruh pada kelembaban tanah.

Arang sekam juga dapat meningkatkan daya ikat terhadap air, menetralisir keasaman tanah dan menetralisir racun, menjadikan tanah gembur dan kesuburan tanah yang baik, karena dapat merangsang mikroba untuk tumbuh.

Selanjutnya, berikut adalah metode pembuatan media tanam organik :

Bahan baku yang digunakan adalah top soil, kompos dan arang sekam.

  • Siapkan tanah (top soil) yang subur dan gembur. Kemudian ayak menjadi butiran-butiran halus. Tanah harus dalam keadaaan kering untuk menghindari penggumpalan, karena tanah yang menggumpal menyebabkan bahan lainnya tidak tercampur dengan merata.
  • Siapkan kompos yang sudah matang dan arang sekam.
  • Campurkan ketiga bahan tersebut ke dalam sebuah wadah dengan perbandingan tanah, kompos dan arang sekam 2 : 1 : 1 atau 1 : 1 : 1 tergantung tanaman yang Anda tanam. Tidak ada rumus yang akurat, Anda harus mencoba dengan trial and error.
  • Setelah dicampur, masukkan media tanam ke dalam polybag dan media tanam siap digunakan.
Demikianlah artikel mengenai cara membuat media tanam organik. Semoga bermanfaat, selamat mencoba.


Tuesday, April 18, 2023

PENANAMAN BIBIT CABAI RAWIT

PENANAMAN BIBIT CABAI RAWIT


Jika tempat/wadah untuk menanam Cabai Rawit menggunakan polibag/pot maka polibag/pot harus diberi lubang di bagian bawahnya dan membuat sedemikian rupa agar bagian bawahnya tidak menyentuh tanah, sehingga air tidak terlalu lama berdiam di di dalam polibag (dapat mengalir keluar).

Untuk mudahnya, sebelum diberi media tanam (tanah), masukkan terlebih dulu batu-batu kecil (atau pecahan-pecahan batu) ke dalam polibag/pot. Batu-batu tersebut berfungsi sebagai penyangga media tanam sekaligus mencegah tersumbatnya lubang drainase.

Kemudian barulah isi polibag/pot dengan media tanam hingga 75% - 85% bagian dari polibag/pot (artinya jangan sampai penuh).

Media tanam yang digunakan dapat berupa campuran tanah, pasir atau sekam bakar, dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1 atau 2 : 1 : 1.

Di pasaran sudah banyak tersedia media tanam tunggal (sudah berupa campuran tanah dsb) yang bisa digunakan langsung untuk menyemai benih tersebut.

Sebelum menggunakan media tanam yang dibeli di pasaran, sebaiknya media tanam tersebut dibuka terlebih dulu selama 1 hari di tempat teduh / terbuka yang terlindung dari sinar matahari langsung dan hujan. Tujuannya untuk mendinginkan hawa panas yang ada di dalam kemasannya, barulah kemudian media tanam tsb siap digunakan.


Berita Lainnya : Manfaat Jambu Merah


Yang terpenting, pada saat bibit Cabai Rawit dimasukkan ke media tanam, media tanamnya harus "gembur (tidak padat dan keras)", sehingga akar bibit/benih yang akan tumbuh nantinya leluasa menembus media tanam tsb.

Sehari sebelum mulai menanam atau mulai memindah bibit tanaman, masukkan terlebih dulu media tanam ke wadah tanam (polybag, pot, kaleng bekas, dsb). Kemudian siram dengan sedikit air agar media tanam menjadi lembab, dan upayakan agar media tanam dalam kondisi gembur (tidak padat).

Buatlah terlebih dulu lubang pada media tanam (tanah) di polibag/pot terkait. Lubang tersebut digunakan untuk meletakkan / menanam bibit yang telah disemai.

Pindahkan bibit tanaman Cabai Rawit dari persemaian yang telah memiliki 3 - 4 helai daun. Pemindahan dilakukan satu persatu dan pelan-pelan (hati-hati) agar tidak terjadi kerusakan pada akar yang masih lemah. Caranya, ambil/angkat bibit dengan mengikutsertakan tanah di sekitar akarnya. Untuk mengambil/mengangkat bibit tsb bisa menggunakan sendok atau sekop kecil/besar.

Kemudian masukkan bibit Cabai Rawit beserta tanah di sekitarnya ke lubang yang telah disiapkan. Tambahkan media tanam (tanah) di sekitar bibit tersebut. Bibit harus muncul di permukaan tanah dengan posisi tegak ke atas, jika kesulitan untuk ditegakkan, maka tekan sedikit tanahnya sedemikan rupa sehingga bibit tersebut dapat berdiri tegak.

Setelah ditanam, semprot/siram dengan sedikit air (gunakan spray/penyemprot air yang halus).

Tempatkan tanaman Cabai Rawit di lokasi terang yang terkena matahari langsung namun tidak terkena guyuran hujan.

Setelah munculnya tunas baru (tumbuh daun baru) dan tanaman dianggap sudah kokoh, tanaman Cabai Rawit dianggap telah siap, dan selanjutnya pot / polibag dapat ditempatkan di lokasi terbuka.


Sumber : https://m.andrafarm.com/_andra.php?_i=0-tanaman-kelompok&topik=menyemai&kelompok=Cabai%20Rawit#3

Sunday, April 16, 2023

Merendam Benih Cabai Rawit

Merendam Benih Cabai Rawit


Rendam biji Cabai Rawit dengan air hangat (suhu 35-45 C) selama 3 jam dengan tujuan untuk mematahkan masa dormansi benih (membangunkan benih sekaligus mempercepat berkecambah).

Air yang digunakan untuk merendam sebaiknya air kemasan atau air matang (air yang sudah direbus dan dapat diminum).

Setelah selesai direndam selama 3 jam, selanjutnya ambil biji/benih menggunakan saringan dan cuci dengan air bersih (air matang), lalu tiriskan/entaskan (biarkan di udara terbuka sampai kering sendiri, atau bisa juga diangin-anginkan (dihembuskan angin/kipas angin) agar cepat kering), setelah itu lakukan proses selanjutnya.

Catatan khusus: saat akhir merendam benih/biji Cabai Rawit, ada biji yang mengapung dan ada yang tenggelam. Biji yang mengapung umumnya kecil peluangnya untuk mengeluarkan tunas (bukan berarti tidak bisa sama sekali). Oleh karena itu saat meniriskan biji/benih, pisahkan benih yang mengapung dan yang tenggelam.

Ingat, mengapung atau tenggelamnya biji jangan dilihat saat awal merendam, tetapi dilihat saat akhir merendam.

Jika persediaan benih/biji anda banyak, maka buang saja benih yang mengapung tersebut. Namun jika anda hanya memiliki sedikit benih, jangan dibuang, tetap saja lakukan proses selanjutnya, karena ada kemungkinan benih tersebut tetap dapat bertunas/berkecambah.


Sumber : https://m.andrafarm.com/_andra.php?_i=0-tanaman-kelompok&topik=menyemai&kelompok=Cabai%20Rawit#3

PENYEMAIAN BENIH CABAI RAWIT

PENYEMAIAN BENIH CABAI RAWIT

Pottray

Persiapkan wadah semai (tempat untuk penyemaian) yang dapat berupa nampan, tray, polibag, pot, kaleng bekas, dsb.

Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan wadah semai adalah bagian dasar wadah harus diberi lubang secukupnya untuk kelancaran sirkulasi air (agar kelebihan airnya keluar dari wadah tersebut, sehingga media semainya tidak becek atau kelebihan air).

Bisa juga bagian samping dari wadah tersebut diberi lubang untuk lebih memperlancar sirkulasi air.

Persiapkan media semainya yang dapat berupa campuran tanah, pasir atau sekam bakar, dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1 atau 2 : 1 : 1.

Di pasaran sudah banyak tersedia media tanam tunggal (sudah berupa campuran tanah dsb) yang bisa digunakan langsung untuk menyemai benih tersebut.

Sebelum menggunakan media tanam yang dibeli di pasaran, sebaiknya media tanam tersebut dibuka terlebih dulu selama 1 hari di tempat teduh / terbuka yang terlindung dari sinar matahari langsung dan hujan. Tujuannya untuk mendinginkan hawa panas yang ada di dalam kemasannya, barulah kemudian media tanam tsb siap digunakan.

Yang terpenting, pada saat benih/biji Cabai Rawit dimasukkan ke media semai, media semainya harus "gembur (tidak padat dan keras)", sehingga akar bibit/benih yang akan tumbuh nantinya leluasa menembus media semai tsb.

Sehari sebelum menebar benih Cabai Rawit, masukkan media tanam ke wadah semai (tray/pot/polibag). Selanjutnya basahi terlebih dulu media tanam, dan upayakan media tanam dalam kondisi gembur (tidak padat).

Kemudian taburkan benih Cabai Rawit secara merata di permukaan media tanam dengan diberi jarak antar benih (maksudnya jangan menumpuk), lalu tutup benih dengan media tanam tipis-tipis, sehingga posisi benih sedikit terbenam di media tanam tsb.

Jika menggunakan tray khusus penyemaian, sebaiknya setiap kotak cukup diisi 1-2 benih/biji Cabai Rawit.


Bibit cabai pada pottray

Setelah itu, siram dengan semprotan air yang halus (sebaiknya menggunakan alat sprayer).

Tutup wadah semai menggunakan plastik bening yang diberi 3 - 7 lubang kecil, sehingga kelembaban media semai/tanam lebih terjaga.

Jika media semainya (tanahnya) kering, maka semprotkan dengan air halus. Caranya, buka terlebih dulu plastiknya baru disiram dan tutup kembali.

Ketika nanti sudah muncul tunas atau berkecambah, maka buka tutup plastik tersebut dan jangan ditutupi lagi dengan plastik.

Letakkan wadah persemaian di tempat terang yaitu tempat yang terkena sinar matahari langsung namun terhindar dari guyuran hujan, misalkan di dekat jendela kaca, atau di teras rumah yang terlindung dari hujan langsung.

Lakukan perawatan persemaian yang meliputi penyiraman, penjarangan bibit, serta pencegahan hama dan penyakit.

Bibit di persemaian harus mendapatkan air yang cukup dan teratur untuk pertumbuhannya, sehingga persemaian perlu dijaga agar tidak kering dan tidak terlalu basah. Caranya disemprot dengan semprotan air yang halus (gunakan alat spray), dilakukan 1 - 2 kali sehari (pagi dan sore) tergantung kondisinya. Jika kondisi media tanamnya lembab, penyemprotan air cukup sekali sehari, bahkan cukup 2 hari sekali. Kelebihan penyiraman cenderung lebih berdampak negatif dibandingkan kekurangan penyiraman.

Biasanya dalam waktu 3 - 9 hari benih/biji Cabai Rawit sudah mengeluarkan tunasnya (berkecambah). Waktu yang dibutuhkan masing-masing benih Cabai Rawit untuk bertunas memang tidak seragam, karena bergantung dari kualitas masing-masing benih, serta lingkungan/kondisi di sekitar masing-masing benih tsb.

Jika tempat persemaian tidak menggunakan tray khusus, maka perhatikan bibit yang tumbuh, apakah terlalu rapat atau tidak. Jika terlalu rapat (nyaris menumpuk antar benih), maka lakukan penjarangan, yaitu pindahkan benih yang terlalu rapat ke tempat lain sedemikian rupa sehingga tidak terjadi penumpukan.

Penyakit yang sering menyerang bibit yang baru tumbuh adalah busuk daun dan busuk akar. Pencegahan dilakukan dengan cara menjaga persemaian tidak terlalu basah serta menyemprot dengan pestisida yang sesuai.


Busuk daun pada tanaman cabai

Pada umumnya, bila kelebihan penyiraman, maka daun akan mulai menguning dari bagian bawah. Seandainya terjadi demikian, maka segera hentikan penyiraman. Sebaliknya, bila kekurangan penyiraman, maka daun akan terlihat layu, kemudian mulai kering dan akhirnya rontok. Jadi ketika daun terlihat layu, berarti kurang penyiramannya, dan ketika daun menguning berarti kelebihan penyiraman.

Setelah bibit Cabai Rawit tumbuh cukup besar (memiliki 3 - 4 helai daun), maka bibit tersebut dipindahkan ke media tanam (tempat menanam yang dipersiapkan).

Sumber : m.andrafarm.com/_andra.php?_i=0-tanaman-kelompok&topik=menyemai&kelompok=Cabai%20Rawit#3